Perkembangan Negeri Ratu Elizabeth Dengan Menganut Sistem Perekonomian Pasar Kapitalis

ABSTRAK

Objective : Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan sistem perekonomian kepada negara Inggris.

Data Source : Data berasal dari hasil pencarian di laman internet yaitu Google, Academia.edu, Onlenpedia, Wartawarga.

Review Method : Negara Inggris, Perkembangan sistem perekonomian Inggris

Results :  Penulisan ini memberikan informasi bahwa Inggris terlahir sebagai penganut sistem perekonomian kapitalisme dan dianggap sebagai negara industri maju dan juga terkenal akan kekuatan ekonominya.

Conclusion : Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan.

SISTEM PEREKONOMIAN JERMAN

A. ARTI SISTEM

Banyak ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnya mengenai arti sistem. Namun, apapun definisinya suatu sistem perlu memiliki ciri sebagai berikut (Suroso, 1993) :

  • Setiap sistem memiliki tujuan Setiap sistem mempunyai ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan
  • Walau mempunyai batas, sistem tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya
  • Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa j juga disebut dengan bagian, unsur, atau komponen.
  • Walau sistem tersebut terdiri dari berbagai komponen, bagian, atau unsur- unsur, tidak berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian, unsur, atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau memiliki sifat ‘wholism’.
  • Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam sistem (intern) itu sendiri, maupun antara sistem dengan lingkungannya.
  • Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran. Karena itulan maka sistem sering disebut juga sebagai ‘processor’ atau ‘transformator’-
  • Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.
  • Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan mneyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik.

B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA

Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berfikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lian, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus berhubungan dengan orang lain untuk mendapatkan barang lain, sifatnya adalah barter, untuk kepentingan masing-masing pihak.

Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat hambatan- hambatan yang dihadapi, seperti :

  • Sulitnya mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama
  • Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan
  • Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda
  • Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar

Dengan hambatan-hambatan yang terjadi tersebut, mulailah para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah :

Dasar bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan ‘invisible hand’/ tangan-tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith. Dasar ini berasal dari paham kebebasan. Buku Adam Smith yang berjudul ‘The Theory of Sentiments’ menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya (1759). Paham kebebasan ini sejalan dengan pandangan ekonomi kaum klasik, dimana mereka menganut pahan “Laissez faire’, yang mengendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim 1 mungkin campur tangan pemerintah.

SISTEM PEREKONOMIAN PASAR ( LIBERALIS/KAPITALISME )

Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan permintaan penawaran-lah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :

  1. Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan hukum ini para pengusaha/ produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
  2. Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak seimbangan pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi) itu hanya bersifat sementara, karena untuk selanjutnya keadaaan tersebut akan kembali dalam kondisi seimbang ( equilibrium ). Sebagai contoh produksi melimpah, meyebabkan harga komoditi bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah, masyarakat berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang drastis. Dan karena komoditi yang ada sekarang menjadi sedikit maka harga akan naik kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan produksinya dengan harapan akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Karena produksi meningkat jumlah komoditi di pasar menjadi banyak sehingga perlahan-lahan harga bergerak turun, begitulah keadaaan akan berlangsung. Dan dari kedua keadaan tersebut akan mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan demikian pemerintah tidak perlu ikut dalam proses tersebut.

Jika demikian pemikirannya, selanjutnya apa tugas pemerintah ? Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah :

  • Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak swasta, sebagai misal mengelola pamong praja dan sejenisnya.
  • Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transportasi menjadi lancar, mengeluarkan kebijaksanaan yang mendukung, dan sejenisnya.

Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah memiliki tiga tugas yang sangat penting (Suroso, 1993) yakni :

  • Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya,
  • Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
  • Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.

Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini. Diantara para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan adalah J..M. Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa negara, yang merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagai semua warganya.

Secara umum karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah :

  • Faktor-faktor produksi ( Tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan ) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
  • Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme’ pasar yang berlaku.
  • Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
  • Proses bekerjanya sistem liberal/kapitalisme ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Sistem Perekonomian Pasar Inggris

Dilihat dari teori sistem perekonomian pasar diatas maka Negara Inggris menganut sistem pasar kapitalis sebab dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.

SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME/SOSIALIS )

Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah :

Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.

Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’ dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya’ ( Suroso, 1993 ).

Sistem sosialis sendiri terdiri dari :

Sitem sosialis pasar, dengan karakteristik :

  • Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
  • Pengambilan keputusan ekonomi bersifat -desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
  • Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi

Sistem sosialis terencana ( komunis ), dengan karakteirstik :

  • Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
  • Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
  • Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi

Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian internasional, tampaknya sistem sosialis terencana ini mulai ditinggalkan oleh penganutnya. Salah satu contoh adalah yang diawali oleh presiden Rusia, Gorbachef dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini dengan mulai pecahnya negara-negara berpaham komunis, yang di dalam perekonomianya cenderung bersistem sosialis.

Sistem Perekonomian Perencanaan Inggris

Perekonomian Inggris telah menerapkan instrumen seperti subsidi, kelonggaran pajak, dan sistem pengendalian kesempatan kerja , dimana dengan insentif memicu pertumbuhan ekonomi yang didahului dan didorong oleh perindustrian dan penyedia infrastruktur sosial. Pada negara – negara maju sengaja membentuk memulai pembangunan di wilayah – wilayah tertinggal . Kebijakan yang beragam diimplementasikan, mulai dari kebijakan penyebaran industri hingga menentukan pusat – pusat pertumbuhan dan kota – kota baru.

SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi di atas (liberalisme dan etatisme). Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya kelompok negara-negara komunis, menjadi bukti pula kerapuhan sistem etatisme.

Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih istem ekonomi campuran ini.

Sistem Ekonomi Campuran Inggris

Negara Inggris tidak menggunakan sistem ini karena inggris terlahir sebagai penganut sistem perekonomian kapitalisme dan dianggap sebagai negara industri maju dan juga terkenal akan kekuatan ekonominya dimana pada tahun 2002 ekonomi inggris nomor 4 didunia dan nomor 2 terbesar didunia sebagai negara investor.

C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INGGRIS

Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.

Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Hal ini berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya pemilikan modal atau kapital. Mereka memiliki kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseroang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis. Negara yang memiliki kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis. Diawali negara Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya. Mengapa Revolusi Industri Dimulai di Inggris? Ahli-ahli sejarah hendak menyelidiki “sebab-sebab” dari perubahan-perubahan besar seperti Revolusi Industri untuk dapat menerangkan perbedaan-perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor penentu yang membedakan Negara mana yang terjadi perubahan dan yang tidak, Day memberikan keterangan tersebut ketika ia mengatakan bahwa, “Revolusi Industri dimulai di Inggris, dan tidak di tempat lain, tidak lebih dulu atau kemudian, oleh karena itu hanya di Inggris yang keadaannya telah masak untuk timbulnya suatu sistem persaingan modern. Kedua-duanya berjalan bersama-sama”.

Latar Belakang ekonomis dari pada usaha memperbesar keuntungan bersih, memperluas pasaran dan menaikkan penghasilan nasional memerlukan penyelidikan sebagai faktor terakhir dalam menerangkan Revolusi Industri Inggris.  Perdagangan juga mengalami kemajuan di Negara-negara atau bagian-bagian lain di Eropa, tetapi karena sebab-sebab geografis, struktur masyarakat dan perkembangan politik, maka tidak timbul suatu kelas menengah yang duduk di posisi menguasai kehidupan politik dan sosial, yang memungkinkan kelas menengah di Inggris membentuk Negara untuk kepentingan perkembangan kapitalisme dalam abad ke-19.

Revolusi Industri ini merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbulah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospl, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan). Inggris sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk :

  • Sumber bahan mentah/baku industrinya.
  • Sebagai pasar penjualan hasil industri.
  • Lahan penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).
  • Tempat pembuangan para penjahat (carnival crime).

Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis, dan bentuk imperialis modern, yiatu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.

Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain adalah Perdana Menteri Gladstone dan Perdana Menteri Parlmerston.

D. PARA PELAKU EKONOMI DI INGGRIS

Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :

  • Pemilik faktor produksi
  • Konsumen
  • Produsen

Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi:

  • Sektor rumah tangga
  • Sektor swasta
  • Sektor pemerintah, dan
  • Sektor luar negeri

Maka dalam ilmu ekonomi Inggris dikenal dengan pelaku ekonomi :

  • Produsen : Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia sejak tahun 1990-an.
  • Sektor Jasa Keuangan : memiliki peran penting dalam perekonomian Inggris karena salah satu pusat terbesar di dunia keuangan.

Sumber :

Onlenpedia. (2016). Tentang Sistem Ekonomi yang Dianut Inggris, Salah Satu Negara Maju di Dunia [online], Rabu 14 Desember 2016 https:/www.onlenpedia.com/2016/12/tentang-sistem-ekonomi-yang-dianut.html [Diakses 22 Juni 2019]

Wartawarga. (2010). Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia [online], Senin 08 Maret 2010 http:/wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/ [Diakses 22 Juni 2019]

Teuku Bahran Basyiran. (2012). Sistem Perekonomian Inggris: Free-market dan Ekonomi Syariah [online], Sabtu 07 Januari 2012 http:/tbahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomian-inggris-free-market.html [Diakses 22 Juni 2019]

Academia.edu. Makalah Perekonomian Negara Inggris [online], Selasa 22 November 2019 https:/www.academia.edu/30441795/Makalah_Perekonomian_Negara_Inggris [Diakses 22 Juni 2019]

Wikipedia. (2019). Inggris [online], Minggu 09 Juni 2019 http:/id.wikipedia.org/wiki/inggris [Diakses 26 Juni 2019]

Perkembangan Sistem Perekonomian Negeri Ratu Elizabeth

ABSTRAK

Objective : Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan sistem perekonomian kepada negara Inggris.

Data Source : Data berasal dari hasil pencarian di laman internet yaitu Google, Academia.edu, Onlenpedia, Wartawarga.

Review Method : Negara Inggris, Perkembangan sistem perekonomian Inggris

Results :  Penulisan ini memberikan informasi bahwa Inggris terlahir sebagai penganut sistem perekonomian kapitalisme dan dianggap sebagai negara industri maju dan juga terkenal akan kekuatan ekonominya.

Conclusion : Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan.

SISTEM PEREKONOMIAN JERMAN

A. ARTI SISTEM

Banyak ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnya mengenai arti sistem. Namun, apapun definisinya suatu sistem perlu memiliki ciri sebagai berikut (Suroso, 1993) :

  • Setiap sistem memiliki tujuan Setiap sistem mempunyai ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan
  • Walau mempunyai batas, sistem tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya
  • Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa j juga disebut dengan bagian, unsur, atau komponen.
  • Walau sistem tersebut terdiri dari berbagai komponen, bagian, atau unsur- unsur, tidak berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian, unsur, atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau memiliki sifat ‘wholism’.
  • Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam sistem (intern) itu sendiri, maupun antara sistem dengan lingkungannya.
  • Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran. Karena itulan maka sistem sering disebut juga sebagai ‘processor’ atau ‘transformator’-
  • Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.
  • Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan mneyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik.

B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA

Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berfikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lian, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus berhubungan dengan orang lain untuk mendapatkan barang lain, sifatnya adalah barter, untuk kepentingan masing-masing pihak.

Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat hambatan- hambatan yang dihadapi, seperti :

  • Sulitnya mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama
  • Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan
  • Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda
  • Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar

Dengan hambatan-hambatan yang terjadi tersebut, mulailah para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah :

Dasar bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan ‘invisible hand’/ tangan-tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith. Dasar ini berasal dari paham kebebasan. Buku Adam Smith yang berjudul ‘The Theory of Sentiments’ menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya (1759). Paham kebebasan ini sejalan dengan pandangan ekonomi kaum klasik, dimana mereka menganut pahan “Laissez faire’, yang mengendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim 1 mungkin campur tangan pemerintah.

SISTEM PEREKONOMIAN PASAR ( LIBERALIS/KAPITALISME )

Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan permintaan penawaran-lah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :

  1. Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan hukum ini para pengusaha/ produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
  2. Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak seimbangan pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi) itu hanya bersifat sementara, karena untuk selanjutnya keadaaan tersebut akan kembali dalam kondisi seimbang ( equilibrium ). Sebagai contoh produksi melimpah, meyebabkan harga komoditi bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah, masyarakat berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang drastis. Dan karena komoditi yang ada sekarang menjadi sedikit maka harga akan naik kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan produksinya dengan harapan akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Karena produksi meningkat jumlah komoditi di pasar menjadi banyak sehingga perlahan-lahan harga bergerak turun, begitulah keadaaan akan berlangsung. Dan dari kedua keadaan tersebut akan mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan demikian pemerintah tidak perlu ikut dalam proses tersebut.

Jika demikian pemikirannya, selanjutnya apa tugas pemerintah ? Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah :

  • Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak swasta, sebagai misal mengelola pamong praja dan sejenisnya.
  • Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transportasi menjadi lancar, mengeluarkan kebijaksanaan yang mendukung, dan sejenisnya.

Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah memiliki tiga tugas yang sangat penting (Suroso, 1993) yakni :

  • Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya,
  • Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
  • Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.

Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini. Diantara para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan adalah J..M. Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa negara, yang merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagai semua warganya.

Secara umum karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah :

  • Faktor-faktor produksi ( Tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan ) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
  • Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme’ pasar yang berlaku.
  • Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
  • Proses bekerjanya sistem liberal/kapitalisme ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Dilihat dari teori sistem perekonomian pasar diatas maka Negara Inggris menganut sistem pasar kapitalis sebab dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.

SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME/SOSIALIS )

Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah :

Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.

Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’ dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya’ ( Suroso, 1993 ).

Sistem sosialis sendiri terdiri dari :

Sitem sosialis pasar, dengan karakteristik :

  • Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
  • Pengambilan keputusan ekonomi bersifat -desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
  • Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi

Sistem sosialis terencana ( komunis ), dengan karakteirstik :

  • Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
  • Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
  • Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi

Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian internasional, tampaknya sistem sosialis terencana ini mulai ditinggalkan oleh penganutnya. Salah satu contoh adalah yang diawali oleh presiden Rusia, Gorbachef dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini dengan mulai pecahnya negara-negara berpaham komunis, yang di dalam perekonomianya cenderung bersistem sosialis.

Perekonomian Inggris telah menerapkan instrumen seperti subsidi, kelonggaran pajak, dan sistem pengendalian kesempatan kerja , dimana dengan insentif memicu pertumbuhan ekonomi yang didahului dan didorong oleh perindustrian dan penyedia infrastruktur sosial. Pada negara – negara maju sengaja membentuk memulai pembangunan di wilayah – wilayah tertinggal . Kebijakan yang beragam diimplementasikan, mulai dari kebijakan penyebaran industri hingga menentukan pusat – pusat pertumbuhan dan kota – kota baru.

SISTEM EKONOMI CAMPURAN

Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi di atas (liberalisme dan etatisme). Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya kelompok negara-negara komunis, menjadi bukti pula kerapuhan sistem etatisme.

Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih istem ekonomi campuran ini.

Negara Inggris tidak menggunakan sistem ini karena inggris terlahir sebagai penganut sistem perekonomian kapitalisme dan dianggap sebagai negara industri maju dan juga terkenal akan kekuatan ekonominya dimana pada tahun 2002 ekonomi inggris nomor 4 didunia dan nomor 2 terbesar didunia sebagai negara investor.

C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INGGRIS

Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.

Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Hal ini berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya pemilikan modal atau kapital. Mereka memiliki kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseroang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis. Negara yang memiliki kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis. Diawali negara Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya. Mengapa Revolusi Industri Dimulai di Inggris? Ahli-ahli sejarah hendak menyelidiki “sebab-sebab” dari perubahan-perubahan besar seperti Revolusi Industri untuk dapat menerangkan perbedaan-perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor penentu yang membedakan Negara mana yang terjadi perubahan dan yang tidak, Day memberikan keterangan tersebut ketika ia mengatakan bahwa, “Revolusi Industri dimulai di Inggris, dan tidak di tempat lain, tidak lebih dulu atau kemudian, oleh karena itu hanya di Inggris yang keadaannya telah masak untuk timbulnya suatu sistem persaingan modern. Kedua-duanya berjalan bersama-sama”.

Latar Belakang ekonomis dari pada usaha memperbesar keuntungan bersih, memperluas pasaran dan menaikkan penghasilan nasional memerlukan penyelidikan sebagai faktor terakhir dalam menerangkan Revolusi Industri Inggris.  Perdagangan juga mengalami kemajuan di Negara-negara atau bagian-bagian lain di Eropa, tetapi karena sebab-sebab geografis, struktur masyarakat dan perkembangan politik, maka tidak timbul suatu kelas menengah yang duduk di posisi menguasai kehidupan politik dan sosial, yang memungkinkan kelas menengah di Inggris membentuk Negara untuk kepentingan perkembangan kapitalisme dalam abad ke-19.

Revolusi Industri ini merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbulah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospl, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan). Inggris sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk :

  • Sumber bahan mentah/baku industrinya.
  • Sebagai pasar penjualan hasil industri.
  • Lahan penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).
  • Tempat pembuangan para penjahat (carnival crime).

Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis, dan bentuk imperialis modern, yiatu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.

Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain adalah Perdana Menteri Gladstone dan Perdana Menteri Parlmerston.

D. PARA PELAKU EKONOMI DI INGGRIS

Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :

  • Pemilik faktor produksi
  • Konsumen
  • Produsen

Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi:

  • Sektor rumah tangga
  • Sektor swasta
  • Sektor pemerintah, dan
  • Sektor luar negeri

Maka dalam perekonomian Jerman dikenal tiga pelaku ekonomi

  • Swasta                  = Dari perusahaan kecil hingga atas yang dimiliki olwh perusahaan swasta mendapat kebebasan dalam mengembangkan usahanya.
  • Pemerintah           = Pemerintah dengan hak andil mengontrol dan menjaga kestabilan pasar, dikarenakan dengan sistem kapitalis yang dianut oleh Jerman dapat memicu monopoli di pasar.

Sumber :

Onlenpedia. (2016). Tentang Sistem Ekonomi yang Dianut Inggris, Salah Satu Negara Maju di Dunia [online], Rabu 14 Desember 2016 https:/www.onlenpedia.com/2016/12/tentang-sistem-ekonomi-yang-dianut.html [Diakses 22 Juni 2019]

Wartawarga. (2010). Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia [online], Senin 08 Maret 2010 http:/wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/ [Diakses 22 Juni 2019]

Teuku Bahran Basyiran. (2012). Sistem Perekonomian Inggris: Free-market dan Ekonomi Syariah [online], Sabtu 07 Januari 2012 http:/tbahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomian-inggris-free-market.html [Diakses 22 Juni 2019]

Academia.edu. Makalah Perekonomian Negara Inggris [online], Selasa 22 November 2019 https:/www.academia.edu/30441795/Makalah_Perekonomian_Negara_Inggris [Diakses 22 Juni 2019]

Wikipedia. (2019). Inggris [online], Minggu 09 Juni 2019 http:/id.wikipedia.org/wiki/inggris [Diakses 26 Juni 2019]

Melirik Rahasia dibalik Perkembangan Sistem Perekonomian Negeri Ratu Elizabeth

Negeri Ratu Elizabeth satu ini termasuk negara dengan populasi terpadat di dunia. Sebagai negara super power, inggris terlahir sebagai penganut sistem perekonomian kapitalisme dan dianggap sebagai negara industri maju dan juga terkenal akan kekuatan ekonominya dimana pada tahun 2002 ekonomi inggris nomor 4 didunia dan nomor 2 terbesar didunia sebagai negara investor.

A. Perkembangan Sistem Perekonomian Pada Umumnya

Sistem ekonomi itu sendiri adalah suatu proses dimana penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Ada 4 sistem dalam ekonomi, yaitu :

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional merupakan suatu sistem ekonomi dalam sebuah organisasi kehidupan ekonomi yang sesuai dengan kebiasaan. Dengan kata lain, sesuai dengan tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya. Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional :

  • Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan dalam hal tekhnologi.

  • Jumlah barang atau jasa masih rendah karena penduduk setempat pun sangat rendah dalam tingkat dan daya beli mereka.

  • Produktivitas rendah karena pasar sedikit.

  • Masih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya.

  • Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan.

2. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis /Liberal)

Sistem ekonomi liberal disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing. Berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar :

  • Hak milik perorangan diakui seperti pemilikan barang barang, modal, dan alat industri.

  • Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan kemampuannya.

  • Jenis, jumlah, dan harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran

  • Perekonomian ditandai dengan persaingan bebas

  • Kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam pengaturannya diserahkan kepada setiap individu.

3. Sistem Ekonomi Terpusat / Komando

Sistem ekonomi  terpusat merupakan suatu sistem dimana pemerintah memiliki kendali yang ketat dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Semua faktor produksi adalah milik pemerintah sehingga hak individu hampir tidak diakui. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat/komando, antara lain sebagai berikut :

  • Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh Negara sehingga hak milik perorangan hamper tidak ada (tidak diakui)

  • Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh pemrintah. Rakyat tidak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan

  • Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah. Pemerintah membuat rencana pembangunan nasionalnya. Segala keputusan dalam perekonomian berada ditangan  pemerintah. Perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan seluruhnya dilaksanakan oleh pemerintah.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat mempunyai cara pandang yang sangat berbeda mengenai pengoperasian ekonomi. Namun, dalam praktiknya kebanyakan Negara  menerapkan sistem ekonomi campuran, yaitu sistem ekonomi yang memadukan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar atau bahkan sistem ekonomi ini mengambil sebagian unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari kesadaran saling ketergantungan antarnegara dan adanya pengaruh ekonomi global.

B. Latar Belakang Sistem Perekonomian Pasar: Kapitalisme

Perekonomian pasar bergantung pada Kapitalisme dan Liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan. Pada dasarnya, Kapitalisme dan Liberalisme mempunyai dasar teori yang sama. Kita akan memilih untuk membahas tentang kapitalisme, karena memang ini yang cenderung dikenal luas sebagai sistem yang terlahir di Inggris.

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.

Sistem Kapitalisme pertama sekali diterapkan di Inggris, di mana lahirnya para ekonom klasik. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka.

Dasar kapitalisme yang berikutnya adalah berupa Prinsip-prinsip. Ada beberapa prinsip yang menggambarkan sebuah gambaran mengenai kapitalisme, yaitu:

  • Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.

  • Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peratu ran yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.

  • Perfect Competition.

  • Price sistem sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.

Adapun bentuk-bentuk Kapitalisme, yaitu :

  • Kapitalisme perdagangan, yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

  • Kapitalisme industri, yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan Revolusi Industri di Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan mesin.

  • Sistem Kartel, yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional. Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan seluas-luasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.

  • Sistem Trust, yaitu sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk mengontrol dan menguasai pasar.

Pemikiran dan Keyakinan-keyakinan lainnya Aliran naturalisme yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut :

  • Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara simultan.

  • Tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara.

  • Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “Biarkan ia bekerja dan biarkan ia berlalu.”

  • Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan ruhani.

  • Rendahnya upah dan tuntutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja. Akibvatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.

C. Sejarah Sistem Kapitalisme di Inggris: Revolusi Industri

Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Hal ini berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya pemilikan modal atau kapital. Mereka memiliki kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseroang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis. Negara yang memiliki kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis. Diawali negara Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya. Mengapa Revolusi Industri Dimulai di Inggris? Ahli-ahli sejarah hendak menyelidiki “sebab-sebab” dari perubahan-perubahan besar seperti Revolusi Industri untuk dapat menerangkan perbedaan-perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor penentu yang membedakan Negara mana yang terjadi perubahan dan yang tidak, Day memberikan keterangan tersebut ketika ia mengatakan bahwa, “Revolusi Industri dimulai di Inggris, dan tidak di tempat lain, tidak lebih dulu atau kemudian, oleh karena itu hanya di Inggris yang keadaannya telah masak untuk timbulnya suatu sistem persaingan modern. Kedua-duanya berjalan bersama-sama”.

Latar Belakang ekonomis dari pada usaha memperbesar keuntungan bersih, memperluas pasaran dan menaikkan penghasilan nasional memerlukan penyelidikan sebagai faktor terakhir dalam menerangkan Revolusi Industri Inggris.  Perdagangan juga mengalami kemajuan di Negara-negara atau bagian-bagian lain di Eropa, tetapi karena sebab-sebab geografis, struktur masyarakat dan perkembangan politik, maka tidak timbul suatu kelas menengah yang duduk di posisi menguasai kehidupan politik dan sosial, yang memungkinkan kelas menengah di Inggris membentuk Negara untuk kepentingan perkembangan kapitalisme dalam abad ke-19.

Revolusi Industri ini merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbulah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospl, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan). Inggris sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk :

  • Sumber bahan mentah/baku industrinya.

  • Sebagai pasar penjualan hasil industri.

  • Lahan penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).

  • Tempat pembuangan para penjahat (carnival crime).

Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis, dan bentuk imperialis modern, yiatu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.

Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain adalah Perdana Menteri Gladstone dan Perdana Menteri Parlmerston.

PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INGGRIS

A. Macam-Macam Strategi Pembangungan Ekonomi

Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Aktifitas pembangunan di Inggris Raya terpantau meningkat pada bulan Juni, yang merupakan pertumbuhan untuk bulan kedua berturut-turut. Sehingga dengan hasil ini semakin memperkokoh ekspektasi akan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua di Negeri Ratu Elisabeth tersebut.

Indeks PMI Markit/CIPS untuk sektor konstruksi Inggris naik ke level 51,0 – ini merupakan level tertingginya sejak Mei 2012 – dari angka 50,8 pada bulan Mei. Meski demikian, hasil tersebut masih di sedikit bawah perkiraan dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters yakni di angka 51,1.

Pembangunan untuk perumahan, yang merupakan target insentif pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kembali menjadi mesin penggerak pertumbuhan sektor. Sementara pembangunan komersil dan tekhnis sipil stabil setelah merosot dalam beberapa bulan terakhir. Markit menyebutkan, pertumbuhan pesanan baru secara keseluruhan mencapai level terkuatnya hanya dalam setahun terakhir.

“Pertumbuhan output konstruksi secara keseluruhan secara simultan meningkatkan peluang peningkatan pada pertumbuhan PDB kuartal kedua Inggris, dan meredam kemungkinan penambahan stimulus kebijakan yang masih tertunda dari Bank Sentral Inggris,” untuk Tim Moore, ekonom senior Markit.

Sektor konstruksi ini merupakan penggerak terbesar PDB Inggris antara Januari hingga Maret ketika pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 0,3 persen. Dan kelihatannya pertumbuhan konstruksi sedikit meningkatkan lajunya di periode April hingga Juni untuk mencapai sekitar 0,5 persen atau lebih sedikit, para ekonom berujar.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi

Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan, apa tujuan yang hendak dicapai. Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan. Perkembangan Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama.

Ada beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi, yaitu:

  • Tingginya tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja yang cepat.

  • Tingginya tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi perkapita.

  • Teknologi yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha ekonomi yang dicapai.

C. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Inggris

Inggris telah menerapkan instrumen seperti subsidi, kelonggaran pajak, dan sistem pengendalian kesempatan kerja , dimana dengan insentif memicu pertumbuhan ekonomi yang didahului dan didorong oleh perindustrian dan penyedia infrastruktur sosial. Pada negara – negara maju sengaja membentuk memulai pembangunan di wilayah – wilayah tertinggal . Kebijakan yang beragam diimplementasikan, mulai dari kebijakan penyebaran industri hingga menentukan pusat – pusat pertumbuhan dan kota – kota baru.

D. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan merupakan upaya pengambilan keputusan secara rasional, dan pembangunan secara sederhana diartikan sebagai suatu perubahan tingkat kesejahteraan secara terukur dan alami. Setiap organisasi memulai kegiatan sejalan dengan siklus manajemen, perencaan pembangunana merupakan salah satu tahapan untuk mencapai tujuan pembangunan maupun kombinasi cara terbaik mencapai tujuan.

Perencanaan pembangunan dimaksudkan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat , melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan pembangunan pada negara kapitalis seperti Inggris dilaksakan guna mencapai pertumbuhan ekonomi dengan tingkat tenaga  kerja penuh dan harga – harga yang stabil melalui dasar fiskal dan dasar moneter.

Kehadiran perencaan pada negara kapitalis tidak lain merupakan implikasi dari fungsi pemerintah dalam pembangunan terutama dalam penyediaan barang umum, mengurangi biaya sosial akibat eksternalitas negatif dan menjaga kestabilan ekonomi.

PETA PEREKONOMIAN INGGRIS

A. Keadaan Geografis Inggris

Inggris merupakan daerah kepulauan berbentuk kerajaan berkonstitusi yang dikepalai oleh seorang ratu. Inggris merupakan salah satu negara maju di dunia dan memiliki sebutan United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (Britania Raya dan Irlandia Utara), yang meliputi daerah Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, dan ditambah sejumlah kepulauan Kanal, Orkney, Sketland, dan Hebrides. Jarak dari ujung utara ke selatan sejauh 965 km dan dari timur ke barat sejauh 515 km. Luas negara Inggris adalah 242.425 km². Negara Inggris memiliki batas negara sebagai berikut :

  • Sebelah utara : Laut Norwegia

  • Sebelah timur : Laut Utara

  • Sebelah Selatan : Selat Inggris

  • Sebelah Barat : Samudra Atlantik dan Republik Irlandia.

Secara astronomis, wilayah Inggris terletak antara 50º LU – 61º LU dan 8º BB – 2º BT. Ibukota Inggris adalah London. Di selatan kota London , terdapat kota Greenwich yang merupakan kota dilalui oleh garis bujur 0º sehingga kota ini dijadikan standar waktu internasional. Berdasarkan relief dan keadaan batuannya, wilayah bentang alam di Inggris dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :

  1. Kawasan bergunung-gunung (bagian barat dan utara)

  2. Irlandia Utara berhubungan dengan pegunungan barat Inggris, tetapi Danau Neagh dan dataran rendah sekelilingnya menempati posisi sentral (merupakan cekungan di daerah plato basalt)

  3. Daerah yang bergelombang (bagian timur dan selatan), mengalir Sungai Thames. Sebanyak 15 jembatan melewati Sungai Thames, misalnya Jembatan Wesminstar, Menara Waterloo, dan Jembatan Kew. Yang paling menonjol, jembatan London, jembatan ini menopang arus lalu lintas yang lalu lalang di atas Sungai Thames (Jantung perdagangan kota London).

B. Mata Pencaharian

Inggris merupakan negara industri tertua di dunia. Inggris memiliki banyak kota – kota industri, seperti Birmungham dan Sheffield yang merupakan pusat industri dan disebut The black country. Hasil kegiatan industri di Inggris , antara lain besi, baja, mobil, mesin – mesin dan pesawat terbang.

Di bidang pertanian dan peternakan, Inggris cukup maju karena dikerjakan secara intensif dengan pengolahan hasil pertanian yang telah menggunakan mesin – mesin industri, misalnya kapas yang diproses menjadi tekstil pada industri pemintal benang di pusat industri tekstil di Manchester dan Lanchasire.

Hasil utama dari bidang peternakan diantaranya wol, daging, mentega, dan susu. Perikanan sangat maju karena didukung oleh armada penangkapan ikan yang cukup besar dan majunya industri perkapalan.

C. Sumber Daya Manusia

Penduduk asli Inggris adalah orang Kelt (meliputi orang Skotlandia, Irlandia, Wales ) dan orang Jerman (meliputi Anglo Saxon, Jute , Denmark, Norman). Pertumbuhan penduduk 0,2 % per tahun. Sebagian besar (89%) penduduknya tinggal di kota, 12% diantaranya tinggal di kota London.

D. Investasi

Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Jadi, tidak ada jalan pintas. Investasi bukanlah cara agar seseorang bisa cepat menjadi kaya. Yang menjadi tujuan adalah pengalokasian aset secara produktif, sehingga memberikan imbal hasil yang maksimal. Terkandung dua atribut penting dalam investasi , yaitu adanya risiko dan tenggang waktu. Investasi dapat dilakukan dalam dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam dua macam, yaitu :

  1. Investasi nyata (real invesment), Investasi nyata atau real invesmentmerupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, mesin – mesin.

  1. Investasi Finansial (Financial investment), Investasi Finansial atau Financial investmentmerupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga seperti sertifikat deposito.

Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.

 

Sumber :

Onlenpedia. (2016). Tentang Sistem Ekonomi yang Dianut Inggris, Salah Satu Negara Maju di Dunia [online], Rabu 14 Desember 2016 https:/www.onlenpedia.com/2016/12/tentang-sistem-ekonomi-yang-dianut.html [Diakses 03 April 2019]

Wartawarga. (2010). Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia [online], Senin 08 Maret 2010 http:/wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/ [Diakses 02 April 2019]

Teuku Bahran Basyiran. (2012). Sistem Perekonomian Inggris: Free-market dan Ekonomi Syariah [online], Sabtu 07 Januari 2012 http:/tbahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomian-inggris-free-market.html [Diakses 03 April 2019]

Academia.edu. Makalah Perekonomian Negara Inggris https:/www.academia.edu/30441795/Makalah_Perekonomian_Negara_Inggris [Diakses 03 April 2019]

Academia.edu. SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA DAN DUNIA https:/www.academia.edu/8587713/SISTEM_PEREKONOMIAN_INDONESIA_DAN_DUNIA [Diakses 03 April 2019]

Perkembangan Sistem Perekonomian United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (England)

A. Perkembangan Sistem Perekonomian Pada Umumnya

Sistem ekonomi itu sendiri adalah suatu proses dimana penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Ada 4 sistem dalam ekonomi, yaitu :

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional merupakan suatu sistem ekonomi dalam sebuah organisasi kehidupan ekonomi yang sesuai dengan kebiasaan. Dengan kata lain, sesuai dengan tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya. Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional :

  • Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan dalam hal tekhnologi.
  • Jumlah barang atau jasa masih rendah karena penduduk setempat pun sangat rendah dalam tingkat dan daya beli mereka.
  • Produktivitas rendah karena pasar sedikit.
  • Masih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya.
  • Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan.

2. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis /Liberal)

Sistem ekonomi liberal disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing. Berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar :

  • Hak milik perorangan diakui seperti pemilikan barang barang,modal,dan alat industry.
  • Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan kemampuannya.
  • Jenis, jumlah, dan harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
  • Perekonomian ditandai dengan persaingan bebas
  • Kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam pengaturannya diserahkan kepada setiap individu.

3. Sistem Ekonomi Terpusat / Komando

Sistem ekonomi  terpusat merupakan suatu sistem dimana pemerintah memiliki kendali yang ketat dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Semua faktor produksi adalah milik pemerintah sehingga hak individu hampir tidak diakui. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat/komando, antara lain sebagai berikut :

  • Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh Negara sehingga hak milik perorangan hamper tidak ada (tidak diakui)
  • Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh pemrintah. Rakyat tidak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan
  • Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah. Pemerintah membuat rencana pembangunan nasionalnya. Segala keputusan dalam perekonomian berada ditangan pemerintah. Perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan seluruhnya dilaksanakan oleh pemerintah.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat mempunyai cara pandang yang sangat berbeda mengenai pengoperasian ekonomi. Namun, dalam praktiknya kebanyakan Negara menerapkan sistem ekonomi campuran, yaitu sistem ekonomi yang memadukan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar atau bahkan sistem ekonomi ini mengambil sebagian unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari kesadaran saling ketergantungan antarnegara dan adanya pengaruh ekonomi global.

B. Latar Belakang Sistem Perekonomian Pasar: Kapitalisme

Perekonomian pasar bergantung pada Kapitalisme dan Liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan. Pada dasarnya, Kapitalisme dan Liberalisme mempunyai dasar teori yang sama. Kita akan memilih untuk membahas tentang kapitalisme, karena memang ini yang cenderung dikenal luas sebagai sistem yang terlahir di Inggris.

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.

Sistem Kapitalisme pertama sekali diterapkan di Inggris, di mana lahirnya para ekonom klasik. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka.

Dasar kapitalisme yang berikutnya adalah berupa Prinsip-prinsip. Ada beberapa prinsip yang menggambarkan sebuah gambaran mengenai kapitalisme, yaitu:

  • Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
  • Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
  • Perfect Competition.
  • Price sistem sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.

Adapun bentuk-bentuk Kapitalisme, yaitu :

  • Kapitalisme perdagangan, yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
  • Kapitalisme industri, yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan Revolusi Industri di Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan mesin.
  • Sistem Kartel, yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional. Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan seluas-luasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.
  • Sistem Trust, yaitu sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk mengontrol dan menguasai pasar.

Pemikiran dan Keyakinan-keyakinan lainnya Aliran naturalisme yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut :

  • Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara simultan.
  • Tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara.
  • Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “Biarkan ia bekerja dan biarkan ia berlalu.”
  • Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan ruhani.
  • Rendahnya upah dan tuntutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja. Akibvatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.

C. Sejarah Sistem Kapitalisme di Inggris: Revolusi Industri

Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Hal ini berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya pemilikan modal atau kapital. Mereka memiliki kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseroang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis. Negara yang memiliki kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis. Diawali negara Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya. Mengapa Revolusi Industri Dimulai di Inggris? Ahli-ahli sejarah hendak menyelidiki “sebab-sebab” dari perubahan-perubahan besar seperti Revolusi Industri untuk dapat menerangkan perbedaan-perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor penentu yang membedakan Negara mana yang terjadi perubahan dan yang tidak, Day memberikan keterangan tersebut ketika ia mengatakan bahwa, “Revolusi Industri dimulai di Inggris, dan tidak di tempat lain, tidak lebih dulu atau kemudian, oleh karena itu hanya di Inggris yang keadaannya telah masak untuk timbulnya suatu sistem persaingan modern. Kedua-duanya berjalan bersama-sama”.

Latar Belakang ekonomis dari pada usaha memperbesar keuntungan bersih, memperluas pasaran dan menaikkan penghasilan nasional memerlukan penyelidikan sebagai faktor terakhir dalam menerangkan Revolusi Industri Inggris.  Perdagangan juga mengalami kemajuan di Negara-negara atau bagian-bagian lain di Eropa, tetapi karena sebab-sebab geografis, struktur masyarakat dan perkembangan politik, maka tidak timbul suatu kelas menengah yang duduk di posisi menguasai kehidupan politik dan sosial, yang memungkinkan kelas menengah di Inggris membentuk Negara untuk kepentingan perkembangan kapitalisme dalam abad ke-19.

Revolusi Industri ini merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbulah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospl, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan). Inggris sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk :

  • Sumber bahan mentah/baku industrinya.
  • Sebagai pasar penjualan hasil industri.
  • Lahan penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).
  • Tempat pembuangan para penjahat (carnival crime).

Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis, dan bentuk imperialis modern, yiatu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.

Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain adalah Perdana Menteri Gladstone dan Perdana Menteri Parlmerston.

PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INGGRIS

A. Macam-Macam Strategi Pembangungan Ekonomi

Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Aktifitas pembangunan di Inggris Raya terpantau meningkat pada bulan Juni, yang merupakan pertumbuhan untuk bulan kedua berturut-turut. Sehingga dengan hasil ini semakin memperkokoh ekspektasi akan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua di Negeri Ratu Elisabeth tersebut.

Indeks PMI Markit/CIPS untuk sektor konstruksi Inggris naik ke level 51,0 – ini merupakan level tertingginya sejak Mei 2012 – dari angka 50,8 pada bulan Mei. Meski demikian, hasil tersebut masih di sedikit bawah perkiraan dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters yakni di angka 51,1.

Pembangunan untuk perumahan, yang merupakan target insentif pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kembali menjadi mesin penggerak pertumbuhan sektor. Sementara pembangunan komersil dan tekhnis sipil stabil setelah merosot dalam beberapa bulan terakhir. Markit menyebutkan, pertumbuhan pesanan baru secara keseluruhan mencapai level terkuatnya hanya dalam setahun terakhir.

“Pertumbuhan output konstruksi secara keseluruhan secara simultan meningkatkan peluang peningkatan pada pertumbuhan PDB kuartal kedua Inggris, dan meredam kemungkinan penambahan stimulus kebijakan yang masih tertunda dari Bank Sentral Inggris,” untuk Tim Moore, ekonom senior Markit.

Sektor konstruksi ini merupakan penggerak terbesar PDB Inggris antara Januari hingga Maret ketika pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 0,3 persen. Dan kelihatannya pertumbuhan konstruksi sedikit meningkatkan lajunya di periode April hingga Juni untuk mencapai sekitar 0,5 persen atau lebih sedikit, para ekonom berujar.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi

Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan, apa tujuan yang hendak dicapai. Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan. Perkembangan Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama.

Ada beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi, yaitu:

  • Tingginya tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja yang cepat.
  • Tingginya tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi perkapita.
  • Teknologi yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha ekonomi yang dicapai.

C. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Inggris

Inggris telah menerapkan instrumen seperti subsidi, kelonggaran pajak, dan sistem pengendalian kesempatan kerja , dimana dengan insentif memicu pertumbuhan ekonomi yang didahului dan didorong oleh perindustrian dan penyedia infrastruktur sosial. Pada negara – negara maju sengaja membentuk memulai pembangunan di wilayah – wilayah tertinggal . Kebijakan yang beragam diimplementasikan, mulai dari kebijakan penyebaran industri hingga menentukan pusat – pusat pertumbuhan dan kota – kota baru.

D. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan merupakan upaya pengambilan keputusan secara rasional, dan pembangunan secara sederhana diartikan sebagai suatu perubahan tingkat kesejahteraan secara terukur dan alami. Setiap organisasi memulai kegiatan sejalan dengan siklus manajemen, perencaan pembangunana merupakan salah satu tahapan untuk mencapai tujuan pembangunan maupun kombinasi cara terbaik mencapai tujuan.

Perencanaan pembangunan dimaksudkan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat , melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan pembangunan pada negara kapitalis seperti Inggris dilaksakan guna mencapai pertumbuhan ekonomi dengan tingkat tenaga  kerja penuh dan harga – harga yang stabil melalui dasar fiskal dan dasar moneter.

Kehadiran perencaan pada negara kapitalis tidak lain merupakan implikasi dari fungsi pemerintah dalam pembangunan terutama dalam penyediaan barang umum, mengurangi biaya sosial akibat eksternalitas negatif dan menjaga kestabilan ekonomi.

PETA PEREKONOMIAN INGGRIS

A. Keadaan Geografis Inggris

Inggris merupakan daerah kepulauan berbentuk kerajaan berkonstitusi yang dikepalai oleh seorang ratu. Inggris merupakan salah satu negara maju di dunia dan memiliki sebutan United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (Britania Raya dan Irlandia Utara), yang meliputi daerah Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, dan ditambah sejumlah kepulauan Kanal, Orkney, Sketland, dan Hebrides. Jarak dari ujung utara ke selatan sejauh 965 km dan dari timur ke barat sejauh 515 km. Luas negara Inggris adalah 242.425 km². Negara Inggris memiliki batas negara sebagai berikut :

  • Sebelah utara : Laut Norwegia
  • Sebelah timur : Laut Utara
  • Sebelah Selatan : Selat Inggris
  • Sebelah Barat : Samudra Atlantik dan Republik Irlandia.

Secara astronomis, wilayah Inggris terletak antara 50º LU – 61º LU dan 8º BB – 2º BT. Ibukota Inggris adalah London. Di selatan kota London , terdapat kota Greenwich yang merupakan kota dilalui oleh garis bujur 0º sehingga kota ini dijadikan standar waktu internasional. Berdasarkan relief dan keadaan batuannya, wilayah bentang alam di Inggris dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :

  1. Kawasan bergunung-gunung (bagian barat dan utara)
  2. Irlandia Utara berhubungan dengan pegunungan barat Inggris, tetapi Danau Neagh dan dataran rendah sekelilingnya menempati posisi sentral (merupakan cekungan di daerah plato basalt)
  3. Daerah yang bergelombang (bagian timur dan selatan), mengalir Sungai Thames. Sebanyak 15 jembatan melewati Sungai Thames, misalnya Jembatan Wesminstar, Menara Waterloo, dan Jembatan Kew. Yang paling menonjol, jembatan London, jembatan ini menopang arus lalu lintas yang lalu lalang di atas Sungai Thames (Jantung perdagangan kota London).

 

B. Mata Pencaharian

Inggris merupakan negara industri tertua di dunia. Inggris memiliki banyak kota – kota industri, seperti Birmungham dan Sheffield yang merupakan pusat industri dan disebut The black country. Hasil kegiatan industri di Inggris , antara lain besi, baja, mobil, mesin – mesin dan pesawat terbang.

Di bidang pertanian dan peternakan, Inggris cukup maju karena dikerjakan secara intensif dengan pengolahan hasil pertanian yang telah menggunakan mesin – mesin industri, misalnya kapas yang diproses menjadi tekstil pada industri pemintal benang di pusat industri tekstil di Manchester dan Lanchasire.

Hasil utama dari bidang peternakan diantaranya wol, daging, mentega, dan susu. Perikanan sangat maju karena didukung oleh armada penangkapan ikan yang cukup besar dan majunya industri perkapalan.

C. Sumber Daya Manusia

Penduduk asli Inggris adalah orang Kelt (meliputi orang Skotlandia, Irlandia, Wales ) dan orang Jerman (meliputi Anglo Saxon, Jute , Denmark, Norman). Pertumbuhan penduduk 0,2 % per tahun. Sebagian besar (89%) penduduknya tinggal di kota, 12% diantaranya tinggal di kota London.

D. Investasi

Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Jadi, tidak ada jalan pintas. Investasi bukanlah cara agar seseorang bisa cepat menjadi kaya. Yang menjadi tujuan adalah pengalokasian aset secara produktif, sehingga memberikan imbal hasil yang maksimal. Terkandung dua atribut penting dalam investasi , yaitu adanya risiko dan tenggang waktu. Investasi dapat dilakukan dalam dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam dua macam, yaitu :

  1. Investasi nyata (real invesment), Investasi nyata atau real invesmentmerupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, mesin – mesin.
  1. Investasi Finansial (Financial investment), Investasi Finansial atau Financial investmentmerupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga seperti sertifikat deposito.

Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa. Adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.

Sumber :

Waluya, Bagja. 2009. BSE Memahami Geografi SMA/MA untuk Kelas XII Semester I dan II. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Drs. Kardiman, dkk, 2006, Ekonomi Dunia Keseharian Kita, Yudhistira, Jakarta

https://www.academia.edu/8587713/SISTEM_PEREKONOMIAN_INDONESIA_DAN_DUNIA

https://www.academia.edu/30441795/Makalah_Perekonomian_Negara_Inggris

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/

 

TUGAS 2 : PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN CARA MEDIASI

PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN CARA MEDIASI

KELOMPOK 1

Nama   :

Dewi Sartika                      (22214865)

Dio Hariewijaya. S               (22216118)

Sara Gusti Anggraeni            (2B217028)

Kelas   : 2EB12

Tugas : Aspek Hukum dalam Ekonomi

INILAH.COM, jakarta – Selama periode 2011, Bank Indonesia (BI) mencatat kasus sengketa antara bank dengan nasabah di bidang sistem pembayaran, paling banyak didominasi sengketa kartu kredit. Hal itu terjadi karena banyak kartu kredit yang hilang dan digunakan orang lain yang tidak berhak. Demikian disampaikan Ketua Tim Mediasi Perbankan Bank Indonesia, Sondang Martha Samosir dalam keterangan tertulis, Jumat (6/1) “Data penyelesaian sengketa bank dengan nasabah tahun ini meningkat 83% dibandingkan tahun 2010 lalu. Dari total permohonan penyelesaian sengketa yang diterima pada tahun 2010 sebanyak 278 sengketa menjadi 510 kasus. Paling banyak di penyaluran dana 246 kasus dan sistem pembayaran 204 kasus,” kata Sondang.

Sondang menjelaskan bahwa di bidang penyaluran dana, permohonan penyelesaian sengketa didominasi dengan permohonan restrukturisasi kredit baik kredit konsumsi maupun kredit modal kerja. Menurutnya, peningkatan permohonan meningkatnya informasi mengenai keberadaan mediasi perbankan yang difasilitasi Bank Indonesia dikarenakan tingginya ekspektasi masyarakat terhadap eksistensi Bank Indonesia terkait perlindungan nasabah.

Selain itu, kekurangpahaman nasabah mengenai karakteristik sengketa yang dapat dimediasi. Berikuat data lengkap BI terkait permohonan sengketa nasabah dengan bank, antara lain : penyaluran dana 246 kasus, sistem pembayaran 206 kasus, penghimpunan dana 47 kasus, produk kerjasama 4 kasus, produk lainnya 4 kasus, di luar permasalahan produk perbanakan 3 kasus.

Sebenarnya, masyarakat dapat mengupayakan sengketanya dengan bank melalui Mediasi Perbankan. Namun masalah yang menjadi sengketa merupakan sengketa keperdataan antara nasabah dengan bank. Untuk nilai tuntutan finansial paling banyak Rp500 juta.

Selain itu nasabah atau pengadu juga tidak sedang dalam proses atau telah mendapatkan keputusan dari lembaga arbitrase, peradilan, atau lembaga mediasi lainnya, Pernah diupayakan penyelesaiannya oleh bank (melalui mekanisme pengaduan nasabah), dan belum pernah diproses dalam mediasi perbankan yang difasilitasi oleh Bank Indonesia.

PENYELESAIAN

Masalah tersebut bisa dilakukan dengan cara mediasi, yaitu dengan jalan perundingan dan memberikan pemahaman kepada para nasabah tentang kasus atau kendala dari masalah tersebut tentang kasus penyaluran dana, kasus sistem pembayaran, kasus penghimpunan dana, kasus produk kerjasama, kasus produk lainnya, dan kasus diluar permasalahan perbankan. Mediasi dilakukan dengan cara memberikan informasi atau pengertian mengenai apa itu penyaluran dana, bagaimana dana terkumpul dan lain sebagainya. Mediasi dilakukan dengan menggunakan mediator yang netral dalam kasus tersebut sampai ditemukan titik terang dan persetujuan bersama antara pihak bank dengan nasabah bank yang bersengketa secara adil dan dengan keputusan yang efektif untuk menyelesaikan sengketa tersebut.

 

http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1815934/bi-catat-510-kasus-sengketa-nasabah-bank#.UZRXTEpKaLE

TUGAS 1 : PERLINDUNGAN KONSUMEN

KELOMPOK 1

Nama   :

Dewi Sartika                  (22214865)

Dio Hariewijaya. S             (22216118)

Sara Gusti Anggraeni         (2B217028)

Kelas   : 2EB12

Tugas : Aspek Hukum dalam Ekonomi

TUGAS 1

PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGERTIAN KONSUMEN

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan

Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.

ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

Upaya perlindungan konsumen di tanah air didasarkan pada sejumlah asas dan tujuan yang telah diyakini bias memberikan arahan dalam implementasinya di tingkatan praktis. Dengan adanya asas dan tujuan yang jelas, hukum perlindungan konsumen memiliki dasar pijakan yang benar-benar kuat.

Asas Perlindungan Konsumen.

Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 2, ada lima asas perlindungan konsumen, yaitu :

  • Asas Manfaat.

Maksud asas ini adalah untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingankonsumen dan pelau usaha secara keseluruhan.

  • Asas Keadilan.

Asas ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bias diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknyadan melaksanakan kewajibannya secara adil.

  • Asas Keseimbangan.

Asas ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti material maupun spiritual. d.Asas keamanan dan keselamatan konsumen.

  • Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen.

Asas ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasa yang dikonsumsi atau digunakan.

  • Asas Kepastian Hukum.

Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hokum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta Negara menjamin kepastian hukum.

Tujuan Perlindungan Konsumen                  

Dalam UU Perlindungan Konsumen Pasal 3, disebutkan bahwa tujuan perlindungan konsumen adalah sebagai berikut :

  • Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.
  • Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, dan menuntut hak- haknya sebagai konsumen.
  • Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
  • Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
  • Meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.

 

HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN

Hak Konsumen

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab III, Bagian Pertama, Pasal 4, hak konsumen adalah sebagai berikut :

  • Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
  • Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
  • Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
  • Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
  • Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
  • Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
  • Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
  • Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
  • Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang­undangan

Kewajiban Konsumen.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB III BagianPertama, Pasal 5, kewajiban konsumen adalah sebagai berikut :

  • Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
  • Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
  • Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
  • Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara

 

HAK DAN KEWAJIBAN PELAKU USAHA

Hak Pelaku Usaha.

Hal-hal yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tidak hanya konsumen, namun juga mengatur para pelaku usaha seperti yang tertulis di dalam Bab III, Bagian Kedua tentang Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha, Pasal 6 tentang hak pelaku usaha adalah sebagai berikut :

  • Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
  • Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik.
  • Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen.
  • Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
  • Hak­hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang­undangan

Kewajiban Pelaku Usaha.

Sementara berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB III Bagian Kedua, Pasal 7 kewajiban pelaku usaha adalah sebagai berikut :

  • Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.
  • Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.
  • Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
  • Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku.
  • Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan.
  • Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
  • Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

 

PERBUATAN YANG DILARANG BAGI PELAKU USAHA

Ketentuan mengenai perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha diatur dalam Pasal 8 – 17 UU PK. Ketentuan-ketentuan ini kemudian dapat dibagi kedalam 3 kelompok, yakni :

  • Larangan bagi pelaku usaha dalam kegiatan produksi (Pasal 8).
  • Larangan bagi pelaku usaha dalam kegiatan pemasaran (Pasal 9 – 16)
  • Larangan bagi pelaku usaha periklanan (Pasal 17).

Ada 10 larangan bagi pelaku usaha sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (1) UU PK, yakni pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang :

  • Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.
  • Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.
  • Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.
  • Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.
  • Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut.
  • Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu penggunaan atau pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu.
  • Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan “Halal” yang dicantumkan dalam label.
  • Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus di pasang/dibuat.
  • Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Tiap bidang usaha diatur oleh ketentuan tersendiri. Misalnya kegiatan usaha di bidang makanan dan minuman tunduk pada UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Tak jarang pula, tiap daerah memiliki pengaturan yang lebih spesifik yang diatur melalui Peraturan Daerah. Selain tunduk pada ketentuan yang berlaku, pelaku usaha juga wajib memiliki itikad baik dalam berusaha. Segala janji-janji yang disampaikan kepada konsumen, baik melalui label, etiket maupun iklan harus dipenuhi.

Selain itu, ayat (2) dan (3) juga memberikan larangan sebagai berikut :

(2) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud.

(3) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar.

UU PK tidak memberikan keterangan yang jelas mengenai apa itu rusak, cacat, bekas dan tercemar. Bila kita membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah-istilah tersebut diartikan sebagai berikut :

  • Rusak : Sudah tidak sempurna (baik, utuh) lagi.
  • Cacat : Kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna.
  • Bekas : Sudah pernah dipakai.
  • Tercemar : Menjadi cemar (rusak, tidak baik lagi)

Ternyata cukup sulit untuk membedakan rusak, cacat dan tercemar. Menurut saya rusak berarti benda tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi. Cacat berarti benda tersebut masih dapat digunakan, namun fungsinya sudah berkurang. Sedangkan tercemar berarti pada awalnya benda tersebut baik dan utuh. Namun ada sesuatu diluar benda tersebut yang bersatu dengan benda itu sehingga fungsinya berkurang atau tidak berfungsi lagi.

Ketentuan terakhir dari pasal ini adalah :

(4) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran.

 

Sumber :

https://aditnobaka.wordpress.com/2010/10/08/pengertian-konsumen/

https://mediakonsumen.com/undang-undang-perlindungan-konsumen/

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab III, Bagian Pertama, Pasal 4.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB III Bagian Pertama, Pasal 5.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB III Bagian Kedua, Pasal 6.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB III Bagian Kedua, Pasal 7.

 

The Impact of Implementation Good Corporate Governance to Firm Value (Evidence from Indonesia Public Banking Sector)

Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi

Tugas : Review Jurnal

Tittle :

The Impact of Implementation Good Corporate Governance to Firm Value (Evidence from Indonesia Public Banking Sector)

Introduction :

Bank as a financial services and financial intermediary who accept deposits and channel deposit into in credit, either directly or indirectly to the way, capital market loan through where it can be said that the bank is an institution that between customer who have a surplus capital market with customers who need capital market. Thus it can be said that the bank is an institution that should be trusted by the people in the way that was owned by the customer assets.

Some evidence can be given as an example of such a case that hit the global investment bank Lehman Brothers, who perform ‘cosmetic accounting’ that caused collapse of the bank, Baring Brother which is the oldest bank in the UK which should eventually go bankrupt because of a loss of 827 million pounds as a result of trading , to the case of local banks that hit several banks in Indonesia starting from the case of Bank Century Bank Duta and losers clearing, which causes a deficit in the bank, Burglary case Citibank customer funds by the bank internally, until the case of Bank Indonesia Liquidity assistance (BLBI ), which is a scheme BLBI aid (loans) provided by Bank Indonesia to banks experiencing liquidity problems at the time of the 1998 monetary crisis in Indonesia. This scheme is based Indonesian agreement with the IMF in addressing the crisis. In December 1998, the Bank has disbursed 147.7 trillion rupiah BLBI to 48 banks.

Research Objective :

  1. To investigate The Impact of Implementation Good Corporate Governance to Firm Value.

Problem Statement :

  1. How to investigate The Impact of Implementation Good Corporate Governance to Firm Value.

Methodology :

Samples in this study were 30 commercial banks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the years 2008 to 2012; the analysis technique used in this study is path analysis. Reason using path analysis is based on considerations, path analysis has the ability to combine multidimensional simultaneously and efficiently. Using path analysis is a Structural Equation Model (SEM), with Partial Least Square (PLS) technique.

Conclusion :

The implementation for Good Corporate Governance is the key to increase the company’s value even it is not directly, but with implementation of Good Corporate Governance is proven to be able to reduce earning management practices by accountant. This study also proves that earnings management practices that can be derived by the implementation of good corporate governance directly. Implementation of Good Corporate Governance is viewed from the 5 pillars; Transparency, Accountability, Responsibility, and Fairness Independency, considered quite effective. Implementation of good corporate governance is in accordance with the applicable regulations.

Implementations of Good Governance Corporate also indirectly have a positive impact on the performance of the banking company, especially in terms of transparency, which that is one of the pillars implementation of good corporate governance. Bank Indonesia as banking regulator in Indonesia, considered to be quite effective in implementing regulations which are made. The application for Good Corporate Governance as a bridge between the parties concerned where often has been conflict of interest in the company that is principal and agents, it can also be muffled.

Reference :

Adrie Putra&Royhisar Martahan Simanungkalit.(2014).”The Impact of Implementation Good Corporate Governance to Firm Value (Evidence from Indonesia Public Banking Sector)”.University of Esa Unggul.

TUGAS 7 Ekonomi Koperasi: Contoh Koperasi Sukses di Indonesia

Contoh Koperasi Sukses di Indonesia

Menurut Hendar dan Kusnadi (2005), kegiatan koperasi secara ekonomis mengacu pada prinsip identitas yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Koperasi memiliki peluang yang besar untuk menjadi sebuah institusi yang dapat diandalkan didalam membangun serta mengembangkan faktor ekonomi dan sosial masyarakat. Peluang tersebut dapat terwujud jika dalam pengelolaan koperasi ditunjang dengan kepemilikan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang menunjang dalam upaya menuju keberhasilan koperasi.

Koperasi dikembangkan atas dukungan pemerintah dengan basis sektor-sektor primer yang memberikan lapangan kerja terbesar bagi penduduk Indonesia. Perkembangan koperasi di Indonesia telah mencatat tiga pola pengembangan koperasi. Ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah pola penitipan kepada program yaitu :

  • Program pembangunan secara sektoral.
  • Lembaga-lembaga pemerintah.
  • Perusahaan baik milik negara maupun swasta.

Contoh koperasi sukses di Indonesia adalah Koperasi Simpan pinjam (Kospin) Jasa yang berkantor pusat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, adalah koperasi yang termasuk menjadi salah satu koperasi sukses di Indonesia. Koperasi yang mensyaratkan anggotanya adalah pedagang ini memiliki 95 kantor cabang di sejumlah daerah di Indonesia, beraset Rp 2,8 triliun pada September 2012, perputaran uang mencapai Rp 3 miliar – Rp 3,4 miliar per hari, dan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 200.000 orang. Keistimewaan lainnya adalah dana yang digulirkan berasal dari para anggota, sehingga bisa memberikan kredit dengan bunga lebih rendah dibanding perbankan yakni 0,9% per bulan.

Nama Kospin Jasa semakin populer tatkala Kementrian Koperasi dan UKM menetapkannya sebagai koperasi terbesar di Indonesia tahun 2012 dengan aset Rp 2,5 triliun. Kospin Jasa mengungguli Koperasi Warga Semen di Gresik yang beraset Rp 529 miliar, Koperasi Peternak Susu Bandung Utara yang beraset Rp 233,7 miliar, Koperasi Obor Mas di Kupang yang beraset Rp 200,8 miliar, dan Induk Koperasi Simpan Pinjam Jakarta yang beraset aset Rp 33,7 miliar. Ketika terpilih sebagai koperasi terbaik di Indonesia pada pertengahan 2012 asetnya sebesar Rp 2,5 triliun, tiga bulan kemudian asetnya meningkat menjadi Rp 2,8 triliun pada September 2012. Karena prestasinya tersebut Pemerintah memperjuangkan Kospin Jasa masuk dalam daftar 300 koperasi besar dunia tahun 2012.

 

Daftar Pustaka :

Soetrisno, Noer (2003b), “Koperasi Indonesia: Potret dan Tantangan”, Jurnal Ekonomi Rakyat, II(5), Agustus.

https://pekalongankota.go.id/artikel/koperasi-simpan-pinjam-pekalongan-terbesar-di-indonesia

TUGAS 6 Ekonomi Koperasi: Keunggulan Koperasi dibandingkan Perusahaan Terbatas (PT)

Keunggulan Koperasi dibandingkan Perusahaan Terbatas (PT)

Menurut Ropke (2000), koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang pemilik atau anggotanya adalah pelanggan utama perusaan tersebut. Kriteria identitas suatu koperasi akan merupakan dalil atau prinsip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha lainnya. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota. Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usaha sendiri dan dapat juga bekerja sama dengan badan usaha lain, seperti perusahaan swasta maupun perusahaan negara.

Menurut undang-undang Nomor 25 tahun 1992 pasal 3 koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota terlebih khusus dan masyarakat secara umum serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Kelebihan dan kelemahan koperasi di Indonesia

Kelebihan koperasi di Indonesia :

  1. Bersifat terbuka dan sukarela.
  2. Besar simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
  3. Setiap anggota memiliki hak suara sama, bukan berdasarkan besar atau kecilnya modal.
  4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata-mata mencari keuntungan.

Kelemahan koperasi di Indonesia :

  1. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
  2. Kurang telaten pengurus dalam mengelola koperasi.
  3. Pengurus terkadang tidak jujur.
  4. Kurang adanya kerjasama antara pengurus, pengawas, dan anggota koperasi.

Perusahaan Terbatas (PT)

Perusahaan Terbatas (PT) adalah badan usaha bermodalkan dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan berhak atas keuntungan (deviden). Adapun kelebihan dan kekurangan Perusahaan Terbatas (PT), yaitu :

Kelebihan Perusahaan Terbatas (PT)

  1. Tanggung jawab terbatas dari para pemegang saham terhadap hutang-hutang perusahaan.
  2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik.
  3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain.
  4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usaha, seperti mengeluarkan saham baru.
  5. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal secara efisien.

Kelemahan Perusahaan Terbatas (PT)

  1. Perusahaan Terbatas (PT) memiliki subyek pajak tersendiri.
  2. Jika akan mendirikan Perusahaan Terbatas (PT) jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam prosesnya Perusahaan Terbatas (PT) memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
  3. Biaya pembentukan relatif tinggi.
  4. Bagi sebagian besar orang Perusahaan Terbatas (PT) dianggap kurang rahasia dalam laporan perusahaan karena segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham.

Hal paling membedakan adalah laporan keuangan badan usaha koperasi dengan badan usaha lain, antara lain dapat terlihat dari ada laporan promosi ekonomi anggota dalam koperasi sedang pada usaha lain, laporan keuangan tersebut tidak ada. Laporan promosi ekonomi anggota merupakan laporan keuangan yang menggambarkan manfaat-manfaat diterima oleh anggota dari badan usaha koperasi bersangkutan. Hal tersebut timbul karena anggota koperasi mempunyai identitas ganda yaitu anggota sebagai pemilik juga sekaligus sebagai pengguna jasa dari koperasi bersangkutan. Koperasi akan lebih mengutamakan pelayanan terhadap anggota dibandingkan dengan pelayanan terhadap non anggota. Dalam koperasi, pencatatan transaksi berasal dari anggota dan pencatatan transaksi berasal dari non anggota harus dipisahkan. Dengan demikian praktek akuntansi dan penyajian laporan keuangan diselenggarakan oleh suatu badan usaha koperasi akan berbeda dengan praktek akuntansi badan usaha lain.

 

Daftar Pustaka :

Ropke, Jochen. 2000, Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.