ABSTRAK
Objective : Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan sistem perekonomian kepada negara Inggris.
Data Source : Data berasal dari hasil pencarian di laman internet yaitu Google, Academia.edu, Onlenpedia, Wartawarga.
Review Method : Negara Inggris, Perkembangan sistem perekonomian Inggris
Results : Penulisan ini memberikan informasi bahwa Inggris terlahir sebagai penganut sistem perekonomian kapitalisme dan dianggap sebagai negara industri maju dan juga terkenal akan kekuatan ekonominya.
Conclusion : Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan.
SISTEM PEREKONOMIAN JERMAN
A. ARTI SISTEM
Banyak ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnya mengenai arti sistem. Namun, apapun definisinya suatu sistem perlu memiliki ciri sebagai berikut (Suroso, 1993) :
- Setiap sistem memiliki tujuan Setiap sistem mempunyai ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan
- Walau mempunyai batas, sistem tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya
- Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa j juga disebut dengan bagian, unsur, atau komponen.
- Walau sistem tersebut terdiri dari berbagai komponen, bagian, atau unsur- unsur, tidak berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian, unsur, atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau memiliki sifat ‘wholism’.
- Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam sistem (intern) itu sendiri, maupun antara sistem dengan lingkungannya.
- Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran. Karena itulan maka sistem sering disebut juga sebagai ‘processor’ atau ‘transformator’-
- Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.
- Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan mneyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik.
B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA
Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berfikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lian, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus berhubungan dengan orang lain untuk mendapatkan barang lain, sifatnya adalah barter, untuk kepentingan masing-masing pihak.
Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat hambatan- hambatan yang dihadapi, seperti :
- Sulitnya mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama
- Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan
- Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda
- Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah besar
Dengan hambatan-hambatan yang terjadi tersebut, mulailah para cendekiawan memikirkan sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah :
Dasar bekerjanya sistem ini adalah adanya kegiatan ‘invisible hand’/ tangan-tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith. Dasar ini berasal dari paham kebebasan. Buku Adam Smith yang berjudul ‘The Theory of Sentiments’ menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya (1759). Paham kebebasan ini sejalan dengan pandangan ekonomi kaum klasik, dimana mereka menganut pahan “Laissez faire’, yang mengendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi, dengan seminim 1 mungkin campur tangan pemerintah.
SISTEM PEREKONOMIAN PASAR ( LIBERALIS/KAPITALISME )
Kaum klasik berpendapat seperti itu, karena mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan permintaan penawaran-lah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik tersebut adalah :
- Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang membutuhkannya. Dengan hukum ini para pengusaha/ produsen tidak perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
- Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak seimbangan pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi) itu hanya bersifat sementara, karena untuk selanjutnya keadaaan tersebut akan kembali dalam kondisi seimbang ( equilibrium ). Sebagai contoh produksi melimpah, meyebabkan harga komoditi bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah, masyarakat berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang drastis. Dan karena komoditi yang ada sekarang menjadi sedikit maka harga akan naik kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan produksinya dengan harapan akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Karena produksi meningkat jumlah komoditi di pasar menjadi banyak sehingga perlahan-lahan harga bergerak turun, begitulah keadaaan akan berlangsung. Dan dari kedua keadaan tersebut akan mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan demikian pemerintah tidak perlu ikut dalam proses tersebut.
Jika demikian pemikirannya, selanjutnya apa tugas pemerintah ? Menurut kaum klasik, tugas pemerintah adalah :
- Mengelola kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak swasta, sebagai misal mengelola pamong praja dan sejenisnya.
- Membantu memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transportasi menjadi lancar, mengeluarkan kebijaksanaan yang mendukung, dan sejenisnya.
Dengan kondisi perekonomian yang semacam itu, pemerintah memiliki tiga tugas yang sangat penting (Suroso, 1993) yakni :
- Berkewajiban melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara liberal lainnya,
- Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
- Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan yang di dapat darinya terlalu kecil sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan perkataan lain di luar itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Dengan terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kejayaan sistem ini seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan untuk memperbaiki sistem ini. Diantara para ahli yang cukup terkenal dan hingga sampai saat ini pandangannya masih relefan adalah J..M. Keynes, yang antara lain berpendapat bahwa negara, yang merupakan suatu kekuatan di luar sistem liberalis ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagai semua warganya.
Secara umum karakteristik sistem ekonomi liberal/kapitalisme adalah :
- Faktor-faktor produksi ( Tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan ) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme’ pasar yang berlaku.
- Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
- Proses bekerjanya sistem liberal/kapitalisme ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Sistem Perekonomian Pasar Inggris
Dilihat dari teori sistem perekonomian pasar diatas maka Negara Inggris menganut sistem pasar kapitalis sebab dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.
SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME/SOSIALIS )
Pencetus ide mengenai sistem ekonomi etatisme adalah Karl Max, yang diilhami dengan penderitaan kaum buruh yang terjadi saat itu, sebagai ulah para kaum kapitalis. Dalam sistem ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali negara. Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut faham komunisme, seperti Uni Sovyet misalnya. Tahap-tahap ide etatisme/komunisme yang sempat muncul adalah :
Pertama, tahap dimana prinsip ekonominya adalah ‘setiap orang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya, dan setiap orang menerima sesuai dengan karyanya.
Tahap tersebut berkembang menjadi ‘setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya’ dengan kata lain ‘distribusi menurut kebutuhannya’ ( Suroso, 1993 ).
Sistem sosialis sendiri terdiri dari :
Sitem sosialis pasar, dengan karakteristik :
- Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat -desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar
- Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Sistem sosialis terencana ( komunis ), dengan karakteirstik :
- Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
- Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi
Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian internasional, tampaknya sistem sosialis terencana ini mulai ditinggalkan oleh penganutnya. Salah satu contoh adalah yang diawali oleh presiden Rusia, Gorbachef dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini dengan mulai pecahnya negara-negara berpaham komunis, yang di dalam perekonomianya cenderung bersistem sosialis.
Sistem Perekonomian Perencanaan Inggris
Perekonomian Inggris telah menerapkan instrumen seperti subsidi, kelonggaran pajak, dan sistem pengendalian kesempatan kerja , dimana dengan insentif memicu pertumbuhan ekonomi yang didahului dan didorong oleh perindustrian dan penyedia infrastruktur sosial. Pada negara – negara maju sengaja membentuk memulai pembangunan di wilayah – wilayah tertinggal . Kebijakan yang beragam diimplementasikan, mulai dari kebijakan penyebaran industri hingga menentukan pusat – pusat pertumbuhan dan kota – kota baru.
SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua sistem ekonomi di atas (liberalisme dan etatisme). Selain resesi dunia tahun 1930-an telah menjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan bubarnya kelompok negara-negara komunis, menjadi bukti pula kerapuhan sistem etatisme.
Sistem campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara kemudian memilih istem ekonomi campuran ini.
Sistem Ekonomi Campuran Inggris
Negara Inggris tidak menggunakan sistem ini karena inggris terlahir sebagai penganut sistem perekonomian kapitalisme dan dianggap sebagai negara industri maju dan juga terkenal akan kekuatan ekonominya dimana pada tahun 2002 ekonomi inggris nomor 4 didunia dan nomor 2 terbesar didunia sebagai negara investor.
C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INGGRIS
Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia. Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.
Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Hal ini berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya pemilikan modal atau kapital. Mereka memiliki kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseroang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis. Negara yang memiliki kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis. Diawali negara Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya. Mengapa Revolusi Industri Dimulai di Inggris? Ahli-ahli sejarah hendak menyelidiki “sebab-sebab” dari perubahan-perubahan besar seperti Revolusi Industri untuk dapat menerangkan perbedaan-perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor penentu yang membedakan Negara mana yang terjadi perubahan dan yang tidak, Day memberikan keterangan tersebut ketika ia mengatakan bahwa, “Revolusi Industri dimulai di Inggris, dan tidak di tempat lain, tidak lebih dulu atau kemudian, oleh karena itu hanya di Inggris yang keadaannya telah masak untuk timbulnya suatu sistem persaingan modern. Kedua-duanya berjalan bersama-sama”.
Latar Belakang ekonomis dari pada usaha memperbesar keuntungan bersih, memperluas pasaran dan menaikkan penghasilan nasional memerlukan penyelidikan sebagai faktor terakhir dalam menerangkan Revolusi Industri Inggris. Perdagangan juga mengalami kemajuan di Negara-negara atau bagian-bagian lain di Eropa, tetapi karena sebab-sebab geografis, struktur masyarakat dan perkembangan politik, maka tidak timbul suatu kelas menengah yang duduk di posisi menguasai kehidupan politik dan sosial, yang memungkinkan kelas menengah di Inggris membentuk Negara untuk kepentingan perkembangan kapitalisme dalam abad ke-19.
Revolusi Industri ini merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbulah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospl, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan). Inggris sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk :
- Sumber bahan mentah/baku industrinya.
- Sebagai pasar penjualan hasil industri.
- Lahan penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).
- Tempat pembuangan para penjahat (carnival crime).
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis, dan bentuk imperialis modern, yiatu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.
Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain adalah Perdana Menteri Gladstone dan Perdana Menteri Parlmerston.
D. PARA PELAKU EKONOMI DI INGGRIS
Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :
- Pemilik faktor produksi
- Konsumen
- Produsen
Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi:
- Sektor rumah tangga
- Sektor swasta
- Sektor pemerintah, dan
- Sektor luar negeri
Maka dalam ilmu ekonomi Inggris dikenal dengan pelaku ekonomi :
- Produsen : Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia sejak tahun 1990-an.
- Sektor Jasa Keuangan : memiliki peran penting dalam perekonomian Inggris karena salah satu pusat terbesar di dunia keuangan.
Sumber :
Onlenpedia. (2016). Tentang Sistem Ekonomi yang Dianut Inggris, Salah Satu Negara Maju di Dunia [online], Rabu 14 Desember 2016 https:/www.onlenpedia.com/2016/12/tentang-sistem-ekonomi-yang-dianut.html [Diakses 22 Juni 2019]
Wartawarga. (2010). Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia [online], Senin 08 Maret 2010 http:/wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/ [Diakses 22 Juni 2019]
Teuku Bahran Basyiran. (2012). Sistem Perekonomian Inggris: Free-market dan Ekonomi Syariah [online], Sabtu 07 Januari 2012 http:/tbahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomian-inggris-free-market.html [Diakses 22 Juni 2019]
Academia.edu. Makalah Perekonomian Negara Inggris [online], Selasa 22 November 2019 https:/www.academia.edu/30441795/Makalah_Perekonomian_Negara_Inggris [Diakses 22 Juni 2019]
Wikipedia. (2019). Inggris [online], Minggu 09 Juni 2019 http:/id.wikipedia.org/wiki/inggris [Diakses 26 Juni 2019]